Selasa, 25 Januari 2011

TOPOLOGI JARINGAN

topologi jaringan

Pengertian Topologi Jaringan

Topologi jaringan dalam telekomunikasi adalah suatu cara menghubungkan perangkat telekomunikasi yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi.
            Untuk itu maka perlu dicermati kelebihan/keuntungan dan kekurangan/kerugian dari masing-masing topologi berdasarkan karakteristiknya.

Jenis Topologi
1. Topologi BUS
2. Topologi Star
3. Topologi Ring
4. Topologi Tree
5. Topologi Mesh


1. Topologi BUS

Topologi bus diimplementasikan dengan menggunakan media fisik berupa kabel koaksial . Topologi ini umumnya digunakan untuk jaringan computer yang terhubung secara sederhana sehingga computer-komputer yang terlibat di dalamnya bisa   berkomunikasi satu sama lainnya. Realisasi dari topologi bus ini adalah adanya sebuah jalur utama yang menjadi penghubung antar komputer.

Karakteristik Topologi BUS
• Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel
   ditutup dengan terminator.
• Sangat sederhana dalam instalasi
• Sangat ekonomis dalam biaya.
• Paket‐paket data saling bersimpangan pada suatu kabel
• Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap ethernet
card.
• Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan
keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam
jaringan tersebut.

Keuntungan Topologi BUS
• Topologi yang sederhana
• Kabel yang digunakan sedikit untuk menghubungkan komputer‐komputer atau
peralatan‐peralatan yang lain
• Biayanya lebih murah dibandingkan dengan susunan pengkabelan yang lain.
• Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi bus.

Kerugian Topologi BUS
• Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat memperlambat bus.
• Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah sinyal
elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk dapat diterima
dengan benar.
• Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus.
• Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.

2. Topologi STAR
Pada topologi ini didesain dimana setiap node(file server, workstation dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah pusat pengontrol yang disebut hub atau swicth atau concentrator. Hub atau concentrator akan mengatur dan mengontrol keseluruhan fungsi jaringan. Dia juga bertindak sebagai repeater/ penguat aliran data. Konfigurasi pada jaringan Star ini menggunakan kabel Tweisted pair, dan dapat digunakan bersama kabel koaksial atau kabel fiber.

 

Karakteristik Topologi STAR
• Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB)
• Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di broadcast
keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka
kinerja jaringan akan semakin turun.
• Sangat mudah dikembangkan
• Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus, maka
keseluruhhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada
jaringan keseluruhan tersebut.
• Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.

Keuntungan Topologi STAR
• Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang
menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang sedang
berlangsung.
• Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka computer
tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.
• Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub
yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.

Kerugian Topologi STAR
• Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub. Jika hub pusat mengalami kegagalan,
maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
• Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu
central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi
jaringan yang lain.
• Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.
• Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.

3. Topologi RING
Bentuk ini merupakan bus network yang ujung-ujungnya dipertemukan kembali sehingga membentuk suatu lingkaran, setiap informasi yang diperoleh diperiksa alamatnya oleh terminal yang dilewati.
Karaktristik Topologi RING
• Node‐node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan
seperti lingkaran.
• Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
• Paket‐paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan) sehingga
collision dapat dihindarkan.
• Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu node rusak
maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
• Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe 6).
Keuntungan Topologi RING
• Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan.
• Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan dari
server.
• Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat, karena data dapat bergerak kekiri atau
kekanan.
• Waktu untuk mengakses data lebih optimal.
Kerugian Topologi RING
• Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan mempengaruhi
keseluruhan jaringan.
• Menambah atau mengurangi computer akan mengacaukan jaringan.
• Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
  
4. Topologi TREE
            Topologi TREE merupakan perpaduan antara topologi BUS dan topologi STAR, yang terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation. Konfigurasi Bintang yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan sebuah perusahaan mengkonfigurasikan jaringan sesuai dengan kebutuhannya.
 
Keuntungan topologi  TREE
• Instalasi jaringan dari titik ke titik pada masing-asing segmen.
• Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak.
Kerugian topologi TREE
• Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan.
•Jika jaringan utama/backbone rusak, keseluruhan segmen ikut jatuh juga.
•Sangat sulit untuk dikonfigurasi dan juga untuk pengkabelannya dibandingkan topologi jaringan model lain.  
Topologi MESH
          Topologi ini juga disebut sebagai jaringan,karena setiap computer akan berhubungan pada tiap-tiap computer lain yang tersambung. Topologi ini jarang sekali diterapkan dalam LAN karena lasan pemborosan kabel dan sulitnya instalasi, selain itu juga sulit mendeteksi keamanannya. Biasanya model ini diterapkan pada WAN atau internet sehingga disebut sebagai topologi WEB. 
 
Karakteristik Topologi MESH
• Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan‐peralatan yang
ada.
• Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu
sama lain.
• jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit
sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.
Keuntungan Topologi MESH
• Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.
• Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
• Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
• Kita bisa melakukan komunikasi data melalui banyak jalur, jika jalur satu terputus maka bisa memakai jalur yang lain.
Kerugian Topologi MESH
• Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah
komputer dan peralatan‐peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
• Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.
TABEL PERBANDINGAN ANTAR TOPOLOGI JARINGAN
Toplogi
Kabel yang biasa digunakan
Protocol yang umumnya digunakan
Bus
Kabel Twisted Pair
Kabel Koaksial
Kabel Fiber Optik
Ethernet
LocalTalk
Star
Kabel Twisted Pair
Kabel Fiber Optik
Ethernet
LocalTalk
Tree
Kabel Twisted Pair
Kabel Koaksial
Kabel Fiber Optik 
Ethernet

Ring
Kabel Twisted Pair
Token Ring
Semoga bermanfaat

laporan tentang praktikum jaringan komputer

Laporan Praktikum Jaringan (TCP/IP)

LAPORAN

Pendahuluan
Network Operating System
Yaitu penghubung antara hardware, software dan brainware. Salah satu system operasi yang biasa di pakai untuk jaringan adalah Linux.

Bab I
Pembahasan
Di dalam jaringan komputer terdapat istilah Transport Connection Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Jaringan komputer dengan sistem operasi Windows, TCP/IP mempunyai peranan yang penting dan juga karena protokol TCP/IP merupakan protokol pilihan (default) dari Windows.

Versi yang biasa dipakai adalah versi 4 dengan 32 bit.
00000000.00000000.00000000.00000000= 32 bit
Paling rendah             = 0
Paling tinggi                = 255

 IP address versi 4 dibagi menjadi beberapa bagian :
  • Class a (besar)
      255.0.0.0
11111111.00000000.00000000.00000000  è 28 = 256 bit

  • Class b (menengah)
255.255.0.0
11111111.11111111.00000000.00000000 è 216 = 65.556 bit

  • Class c (kecil)
255.255.255.0
 11111111.11111111.11111111.00000000 è 224 = 16.777.216 bit

IP yang digunakan terdiri dari :
a.      IP publik
            Bisa berhadapan langsung dengan komputer di seluruh dunia (global). IP ini tidak dpat diatur sendiri oleh pemakai (ditentukan oleh server).
b.     IP private
Tidak boleh berhadapan langung dengan komputer di seluruh dunia (lokal) dan boleh diatur sendiri.

Syarat-syarat komputer bisa terhubung dengan komputer lain melalui jaringan jika :
  1. Mempunyai net id yang sama
Cth:     a. 192.168.2.1
b. 192.168.2.2
    Net id                 

  1. Host id tidak boleh sama
Cth:     a. 192.168.1
            b. 192.168.2
     Host id

  1. Net mask harus sama
Cth:     a. 255.255.255.0
b. 255.255.255.0

  1. Memiliki IP broad cast (IP terakhir)
Cth: 192.168.2.255

  1. Spesial IP tidak boleh digunakan

Contoh:

                                       A                                  B                               C
 192.168.1.1            192.168.1.65          192.168.1.130
255.255.255.192    255.255.255.192    255.255.255.192

Subnet:
192.168.1.0     – 192.168.1.63
192.168.1.64   – 192.168.1.127
192.168.1.128 – 192.168.1.191
192.168.1.192 – 192.168.1.255

Bab II
Soal

  • Berapa jaringan yang digunakan bila kita memiliki 20 unit komputer?
Jawab:
Diket: 20 unit komputer
1 unit hanya boleh memiliki i hostnet id
Maka dibutuhkan 20 hosnet + 2 untuk net id=22 hostnet id
            2?  è 22.......?
            25  è 32  (mendekati 22)

            Netmask :
            255.255.255.0
            11111111.11111111.11111111.00000000

Lakukan penghitungan sebanyak pangkat 2 yang telah di dapat tadi (25 yaitu 5 kali) dimulai dari broadcast id (angka terakhi, dari kanan ke kiri).
11111111.11111111.11111111.00000000
Maka akan diperoleh:
v     00000 = 25 =32
è32 menjadi batas akhir antara subnet satu dengan subnet berikutnya
v     000 = sisa dijadikan satu = 111bin= 23= 8
è 8 menunjukkan banyaknya subnet yang dibutuhkan

ü      Jadi kita membutuhkan 8 subnet id untuk menghubungkan 20 unit komputer, dengan rincian sebagai berikut :
  1. 192.168.2.0     - 192.168.2.31
  2. 192.168.2.32   - 192.168.2.63
  3. 192.168.2.64   - 192.168.2.95
  4. 192.168.2.96   - 192.168.2.127
  5. 192.168.2.128 - 192.168.2.159
  6. 192.168.2.160 - 192.168.2.191
  7. 192.168.2.192 - 192.168.2.223
  8. 192.168.2.224 - 192.168.2.254

Penutup
Kesimpulan
            Agar memperoleh jaringan yang cepat dan efisien, perlu diadakan pembagian subnet id

protokol jaringan

Protokol Jaringan

Pada jaringan komputer ada suatu model pengaturan untuk dapat menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya. Model TCP/IP menghubungkan antar komputer dengan metode pengalamatan komputer atau dikenal dengan IP Address.

  1. Protokol TCP/IP
Di dalam jaringan komputer terdapat istilah Transport Connection Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Jaringan komputer dengan sistem operasi Windows, TCP/IP mempunyai peranan yang penting dan juga karena protokol TCP/IP merupakan protokol pilihan (default) dari Windows.
  1. IP Address
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh titik seperti 192.168.0.1.

Network ID
Host ID
192
168
0
1




Tabel 1. Contoh IP Address.

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network ID
menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan
alamat host (komputer, router, switch).
Jadi kalau Saudara mempunyai 2 atau 3 komputer, maka pada host ID dapat dituliskan 192.168.0.1 kemudian 192.168.0.2 dan 192.168.0.3. Oleh sebab itu, IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.

c. Kelas-kelas IP Address
Untuk mempermudah pemakaian IP address dibagi dalam tiga kelas.
Kelas
Netwok ID
Host ID
A
xxx.0.0.1
xxx.255.255.254
B
xxx.xxx.0.1
xxx.xxx.255.254
C
xxx.xxx.xxx.1
xxx.xxx.xxx.254
Tabel 2. Pembagian Kelas IP Address.

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6
ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113. IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit. Network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar